Minggu, 17 Februari 2013

Omar Sivori


Profil Pemain
Nama Lengkap     Enrique Omar Sívori
Lahir                    2 Oktober 1935
Tempat lahir         San Nicolás, Argentina
Wafat                  17 Februari 2005 (aged 69)
Tempat wafat       San Nicolás, Argentina
Tinggi                 1.63 m (5 ft 4 in)
Posisi                 Striker

Senior career*
Years             Team           Apps†    (Gls)†
1954–1957     River Plate      63        (29)
1957–1965     Juventus        215       (134)
1965–1969     Napoli             63       (12)
Total                                  341      (175)

National team
1956–1957     Argentina       19         (9)
1961–1962     Italy                9         (8)

Teams managed
1969–1970     Rosario Central
1972              Estudiantes de La Plata
1972–1973     Argentina
1979              Racing Club de Avellaneda


"El Cabezon"

Omar Sivori adalah striker terkenal asal Argentina yang merupakan kunci kesuksesan Juventus di sepak bola Italia dari tahun 1950-an sampai awal tahun 1960-an.


Sivori dipuja karena keberanian dan gaya bermainnya yang luar biasa, dia adalah detak jantung timnas Argentina dan sangat dicintai oleh fans Juventus. Lapangan adalah panggung di mana dia menunjukan ketrampilan dan skillnya yang mengagumkan. Gerakan favoritnya adalah mengelabuhi pemain belakang dengan melakukan nutmeg dan berlari untuk mencetak gol. Selain itu kerjasamanya dengan penyerang merupakan teror bagi pemain belakang lawan.

Lahir di San Nicolas de Los Arroyos tahun 1935 Sivori menunjukkan kemampuan yang menjanjikan di usia muda dan telah dikontrak oleh River Plate pada usia remaja. keberanian dan Kebengalan dia segera membuatnya mendapatkan nama 'El Cabezon' (besar kepala) yang mengikutinya ke setiap klub dimana dia bermain.

Sivori membantu River Plate menjuarai Piala Argentina pada tahun 1955 dan pada tahun berikutnya mereka mempertahankan gelar liga pada hari terakhir di musim itu. Pada musim 1957/58 pada usia 21 Sivori dikontrak Juventus dengan biaya 10 Juta Peso (£91,000.00) yang merupakan rekor pada saat itu.


Kepindahannya memicu penurunan drastis prestasi River Plate karena mereka tidak memenangkan gelar liga lain selama 18 tahun, meskipun mereka mendapatkan kesempatan untuk membangun skuad lagi dengan uang transfer atas penjualannya.

Sebelum kedatangan Sivori dan John Charles Juventus telah mengalami keterpurukan, setelah kedatangan mereka yang merupakan pasangan penyerang yang memiliki hubungan yang kuat di lapangan membuat Juventus kembali meraih kejayaan. Pada musim 1957/58 Juventus memenangkan liga dan saat Sivori berada dalam kondisi terbaiknya mereka memperoleh dua Scudetto lagi (59/60 dan 60/61) serta dua Coppa Italia (58/59 dan 59/60).

Dengan performa terbaiknya pada tahun 1961 Sivori berhasil mendapat Ballon d'Or. Namun dengan pembelian pemain kelas dunia Juventus juga memperoleh ego kelas dunia, dengan sangat cepat Sivori ditendang keluar oleh direksi klub.


Beberapa musim kedepan masalah tersebut akan memicu berakhirnya dominasi Juventus, ketika John Charles kembali ke Leeds United dan Giampiero Boniperti pensiun, mereka meninggalkan Sivori untuk memimpin tim sendirian. Setelah empat tahun mengalami penurunan permainan dan terjadi banyak ketidaksepakatan dengan pelatih Heriberto Herrera Sivori akhirnya memutuskan untuk pindah ke Napoli pada tahun 1965.


Pada tahun 1965 Sivori membantu tim barunya finis ketiga dan mengangkat Coppa delle Alpi. Dia menikmati akhir karirnya dan dipuja oleh para penggemar Napoli, pemujaan yang tidak ditampilkan lagi sampai Maradona bergabung dua dekade kemudian.

Empat tahun di Napoli berakhir pada 1 Desember 1968 dengan pertandingan terakhir datang melawan Juventus, di mana ia dikeluarkan dalam pertandingan karena menendang Erminio Favalli dan menerima larangan enam pertandingan.

Setelah kejadian itu Sivori mengumumkan pensiun dan kembali ke Argentina. Dia tidak meninggalkan sepak bola terlalu lama dan melatih empat tim Argentina termasuk River Plate sebelum mengambil alih tim nasional Argentina 1972-1974, dan membawa mereka melalui kualifikasi Piala Dunia.

Setelah tugasnya sebagai manajer berakhir menyusul pertikaian dengan federasi Argentina sebelum final Piala Dunia di Jerman Barat mengakibatkan dia dipecat dari tim, ia kemudian mendapat pekerjaan tetap menjadi scout untuk Juventus di Amerika Selatan.

Sivori di zamannya mewakili negaranya sebagai pemain yang dipuja sebagai Tuhan, kemampuan yang mempesona digabungkan dengan kebengalannya adalah alasan para penggemar untuk mengidolakannya. Argentina menyukai pemain anti-kemapanan yang sederhana itulah sebabnya Maradona begitu populer.

Dengan Humberto Maschio dan Antonio Angellini mereka membentuk pasukan penyerang potensial yang dijuluki 'trio kematian', dan berkat sebagian besar gol mereka Argentina memenangkan Kejuaraan Amerika Selatan di Peru pada tahun 1957. Namun hubungan para fans dengan idola mereka berakhir masam.


Argentina adalah salah satu favorit untuk Piala Dunia 1958 tapi itu setahun sebelum semua 'Trio Maut' bergabung dengan klub Italia. Tim mengalami mimpi buruk dalam kampanye mereka di Piala Dunia dan kehilangan pertandingan terakhir mereka sebelum tersingkir karena kalahan 6-1 atas Ceko. Para penggemar dan FA menyalahkan pemain bintang mereka yang pindah ke luar negeri karena menganggu tim, dengan kejadian itu FA langsung melarang Sivori bermain untuk tim nasional Argentina lagi.


Pengasingan internasional berakhir ketika ia memilih bermain untuk Azzurri, namun keterampilan Sivori bahkan tidak bisa membantu ketrpurukan Italia di Piala Dunia 1962 dan Italia harus tersingkir lebih awal tanpa satupun gol yang bisa dicetak oleh Sivori.

Sivori meninggal di rumah sakit pada tanggal 17 Februari 2005 setelah menderita kanker pankreas. Kita akan selalu mengenang ketrampilan yang luar biasa yang dia miliki meskipun karirnya berakhir lebih dari 40 tahun yang lalu.

Grazie "El Cabezon" !!!



Sumber:
http://it.wikipedia.org/wiki/Omar_S%C3%ADvori
http://forzaitalianfootball.com/2012/01/legend-of-calcio-omar-sivori/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar