Minggu, 10 Februari 2013

Carlo Bigatto


Profil Pemain
Nama Lengkap    Carlo Bigatto
Lahir                    Balzola (Alessandria), 29 Agustus 1895
Wafat                   Torino, 16 September 1942
Karir:
Klub
Juventus : 1913 - 1931
Posisi : Defender/Midfielder
Debut : Campionato Federale 12/10/1913 Juventus - Libertas Milano 3-1
Akhir : Serie A 21/12/1930 Lazio - Juventus 2-1
Rekor : 241 bermain (232 serie a) 1 goal

Timnas
Bermain : 5 Caps Italia
Debut : 22/03/1925 Italia - France 7-0

Pelatih
Debut : Serie A 16/12/1934 Bologna - Juventus 2-0
Akhir : Piala Eropa Tengah 28/07/1935 Juventus - Sparta Praha (RCE) 1-5
Rekor : 29 pertandingan 16 menang 8 seri 5 kalah

Prestasi :
Pemain :
Scudetto Serie A 1925/1926 & 1930/1931
Pelatih :
Scudetto Serie A 1934/1935

Tak Mau Digaji Juventus
Posted by EG on June 27, 2012

Carlo Bigatto adalah pemain pertama yang dianugerahi gelar Legenda dalam daftar 50 Legenda oleh Juventus. Pemain ini lahir pada tanggal 20 agustus 1895, dua tahun sebelum Juventus lahir.

Sebelum meneruskan membaca artikel ini anda perlu ingat bahwa legenda-legenda di era Carlo Bigatto tidak memiliki kehidupan semenarik pemain bola zaman sekarang. Di era nya Bigatto, Juventus belum lah menjadi kekuatan sepakbola yang disegani seperti sekarang. Sepakbola belum menjadi industri yang menghasilkan uang bagi semua insan yang terlibat didalamnya. Pemain sepakbola belum menjadi profesi idaman anak-anak kecil di eropa. Sepakbola saat itu murni hanya hobby, murni lahir dari ketekunan & kecintaan seseorang untuk tidak berhenti berlari dan menendang bola.

Jangan bayangkan legenda di era ini bergemilang harta, punya istri model & tetap digaji meski rajin main twitter. Jangan bayangkan Juventus di era ini sebagai tim besar dimana semua pemain ingin bermain di dalamnya. Jika kisah kehidupan hingar bingar seorang pesepakbola yang anda cari, percayalah tidak akan anda temukan di sini. Mereka yang membela Juventus di era Bigatto adalah murni karena cinta, yang akhirnya melahirkan kebesaran sejarah Juventus sekarang. Mereka bermain & hidup dalam kesederhanaan, namun jangan sekali-kali meragukan semangat mereka. Semangat yang kini kita kenal dengan sebutan lo spirito Juve !!! Sebuah landasan nilai yang lahir di era Bigato dan terus mengantarkan Juventus meraih kejayaan seperti saat ini.

Setelah melakukan sedikit research tentang Calro Bigatto, kami semakin yakin bahwa nilai-nilai yang dianut Juventus sedari dulu tidak pernah berubah. Pemain-pemain yang dipercaya membela bianconeri adalah mereka yang selalu rela berkorban bagi tim & menjadi teladan baik di dalam maupun di luar lapangan.

Saat melihat foto Bigatto di sebelah ini, yang pertama kali muncul dalam benak adalah Paolo Montero. Sosok yang tegas, brutal, tanpa kompromi, garang, disegani kawan & lawan. Namun nyatanya media saat itu mendeskripsikan Bigato sebagai sosok yang friendly, loyal & rela berkorban. Benarkah? Mari kita simak.

Bigatto mulai bermain sepakbola di halaman kampus “San Giuseppe” yang memang saat itu sering melahirkan pemain-pemain untuk Juventus. Singkat kata Bigatto mulai bermain sejak tahun 1913 hingga 1931. Jadi legenda ini pernah mencicipi bermain dengan founder Juventus (Donna & Collino) maupun legenda di era kejayaan awal 1930-an. Setelah puasa gelar selama 20 tahun sejak scudetto pertama Juventus (1905) Bigatto ikut mengantarkan Juventus merasakan scudetto kedua pada musim 1925-26. Jadi sejak 1913 Bigatto bermain selama 13 tahun baru merasakan gelar pertama. Hebatnya selama 13 tahun ini Bigatto terus setia membela Juventus sampai merasakan lagi scudetto kedua 5 tahun kemudian (1930-31). Bigatto selama karirnya hanya bermain untuk satu tim, yaitu Juventus. Baru pada usia 35 tahun Bigatto terpaksa gantung sepatu karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan lagi untuk bermain di lapangan.

Dalam karirnya Bigatto pernah bermain di beberapa posisi. Mengawali karir sebagai striker lalu usai Perang Dunia Pertama (World War I) bergeser menjadi gelandang hingga akhirnya menjadi seorang defender. Bigatto juga dikenal sebagai pemain yang sangat berkharisma, inilah yang menyebabkan Bigatto ditunjuk sebagai Kapten Juventus saat itu. Lebih dari sekedar Kapten, Bigato juga menjadi ikon di era itu.

Sejak debut pada 12 oktober 1912 hingga  gantung sepatu pada 21 desember 1930, pemain yang bisa bermain di beberapa posisi ini telah bermain sebanyak 237 kali selama 17 tahun (13 musim) berseragam hitam putih. Bigatto berkontribusi mengantarkan Juventus ke level lebih tinggi saat keluarga Agnelli pertama kali terlibat dalam mengelola La Vecchia Signora pada 1923.

Sejarah mencatat Carlo Bigatto punya kebiasaan merokok, bukan merokok biasa karena perhari Bigatto dapat menghabiskan 140 (baca : seratus empat puluh) batang rokok. Jangan tanya bagaimana mungkin karena kami juga merasa kaget. Lalu bagaimana mungkin klub saat itu mengijinkan pemainnya merokok sebanyak itu? Alasannya sederhana, klub tidak bisa memotong gaji atau mendenda Bigato karena memang pemain ini tidak bersedia digaji.

Bagi Bigatto, dapat bermain bagi tim kesayangannya sudah memberikan kepuasan tersendiri. Bigatto bahkan pernah mengeluarkan statement “Bagaimana mungkin mereka bisa membayar rasa cinta ku kepada tim?” Bigatto adalah seorang yang sangat menjunjung tinggi kebebasan, Ia tidak ingin karena uang lalu kebebasan & kecintaannya diragukan. Akibat sikapnya yang menolak untuk digaji, Bigatto lalu dijuluki “il dilettante” atau “Si Amatir” yang lahir dari kecintaan fans kepadanya saat itu. Pemain amatir tidak perlu digaji, mereka bermain dengan hati, kurang lebih seperti itu.

Sebagai catatan pemain sepakbola di era 20-an selalu punya pekerjaan sampingan. Pendapatan dari sepakbola tidak seberapa. Pekerjaan sampingan Bigatto adalah sebagai driver / pengemudi.

Kelebihan lain Bigatto adalah jeli melihat bakat pemain muda. Salah satu bukti nyata adalah saat Bigatto menganjurkan kepada Gianpiero Combi untuk pindah posisi menjadi seorang penjaga gawang. Awalnya Corbi adalah seorang pemain sayap, namun berkat saran dari Bigatto sejarah kemudian mencatat Corbi sebagai salah satu kiper legendaris yang pernah dimiliki Juventus dan Italia setelah berhasil mengantarkan Italia memenangkan Piala Dunia pertama pada tahun 1934.

Tidak hanya sebagai pemain, setelah 3 musim pensiun Bigatto kembali ke Juventus sebagai pelatih menggantikan Carlo Carcano di akhir musim 1934-35 dan melengkapi kejayaan Juventus dengan meraih scudetto kelima berturut-turut sejak musim 1930-31.

Situs resmi Juventus mencatat bahwa Carlo Bigatto meninggal dunia di Torino pada 16 september 1942 setelah mendedikasikan hidupnya kepada Juventus. Juventus adalah tim yang besar karena sejarah. Legenda-legenda seperti Bigatto-lah yang telah meletakkan dasar kuat diawal tim ini berdiri.

Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Carlo_Bigatto
http://signora1897.com/50-legends-carlo-bigato-tak-mau-digaji-juventus/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar